Singaraja – Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha, terus berupaya menguatkan Kurikulum merdeka, mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) serta menyelaraskan kurikulum bermuatan keterampilan pendampingan terhadap anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS). Langkah yang dilakukan dengan menggelar Workshop bertajuk “Penguatan Kurikulum PGPAUD Bermuatan Keterampilan Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus”. Gelaran ini selaras dengan kompetensi lulusan PGPAUD, yakni mencetak guru pendamping anak usia dini berkebutuhan khusus.
Workshop yang berpusat di Ruang Seminar FIP Undiksha, pada Jumat (14/10/2022) ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd., didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Dasar (Pendas) Drs. I Made Suarjana, M.Pd., Koordinator Prodi PGPAUD, Putu Rahayu Ujianti, S.Psi., M.Psi., Psikolog., beserta jajaran. Kegiatan semi daring tersebut menghadirkan dua narasumber yang berkompeten, yakni Dosen Prodi Pendidikan Khusus FIP UNJ, Dr. Asep Supena, M.Psi., dan Ketua yayasan Cahaya Impian Masa Depan (CIMD) Luh Ayu Susila Dewi.
Usia kegiatan, Ketua Panitia Ni Nyoman Chintya Ari Putri, S.Pd., M.Pd., mengatakan agenda rutin prodi ini, bertujuan untuk mengevaluasi, memperkuat, dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Mendukung itu, prodi PGPAUD telah menerjunkan mahasiswa ke sekolah inklusi, sebagai bentuk implementasi program MBKM.
“Kami ingin membekali mahasiswa dari pengembangan kurikulum, agar ke depannya mahasiswa siap mengikuti magang” ujar Chintya.
Sementara itu, Koorprodi PGPAUD, Rahayu Ujianti menuturkan, kurikulum ini diciptakan guna menjawab tantangan yang terjadi di lapangan, dimana banyak tenaga pendidik di Sekolah reguler yang menerima anak berkebutuhan khusus, takut tidak bisa memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan. Orang nomor satu di prodi PGPAUD ini menegaskan, kurikulum yang diterapkan mengacu pada ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) diantaranya, praktisi mengajar serta magang di pusat-pusat pelatihan dan pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.
“Selain mendukung profil lulusan, kita juga berkomitmen untuk meningkatkan ketercapaian IKU fakultas” tegasnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik, I Made Tegeh mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai, topik yang diangkat sangat menarik, dimana kurikulum mampu mengakomodasi keterampilan penanganan kepada anak-anak usia dini berkebutuhan khusus.
“Kami pimpinan mengapresiasi workshop ini, karena sejalan dengan profil lulusan” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan kurikulum yang diterapkan prodi PGPAUD, telah mengakomodasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan MBKM yang mengarah pada keterampilan ABK. Akademisi asal Desa Panji ini berharap, profil lulusan pada kurikulum PGPAUD ini bisa diakomodasi dengan baik.
“Kurikulum harus bersinergi dengan MBKM, artinya kurikulum memberikan peluang kepada mahasiswa belajar di luar prodi, dan ini sudah diterapkan oleh prodi PGPAUD, hanya saja perlu dipertajam lagi, sehingga menjadi lebih bagus” pungkasnya (hms Dewa Nida)