Judul PKM-PM: Mawarka : Masatua Cupak Grantang sebagai Warisan Berbasis Digitalisasi dalam Membangun Karakter Anak di Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala
Dosen pendamping : Dewi Anzelina, M.Pd
Nama Tim :
1. Ni Kadek Tina Sumerti (Ketua Tim)
2. Pande Komang Primandani (Anggota Tim)
3. Ni Luh Putu Gita Duwi Cahayani (Anggota Tim)
4. Ni Ketut Tila Heryantini (Anggota Tim)
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang akan di selenggarakan di mitra Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala ini yang bertempat di Tabanan. Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala merupakan salah satu panti yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali, yang memberikan sebuah asuhan dan binaan terhadap anak-anak Hindu Bali. Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala ini menjadi panti asuhan Hindu pertama dan satu-satunya yang berada di Kabupaten Tabanan, panti asuhan ini mengutamakan pembentukan karakter, melestarikan kearifan budaya lokal (Ajeg Bali), kemandirian, keterampilan, pendidikan, dan wirausaha yang didasari atas Dharma Yadnya kepada Ida Sang Hyang Widhi. Jarak Panti Asuhan Yayasan Widya Mandala dari SDP Universitas Kampus Denpasar yaitu kurang lebih 26 km. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan ke Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala ini memiliki 35 orang anak asuh yang terdiri dari anak yang berusia 1 tahun hingga 18 tahun, banyak kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak panti sehingga tidak mengurangi rasa bosan mereka. Pada Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala ini kami dari tim PKM-PM akan melakukan pengabdian masyarakat dengan sasaran anak prasekolah dengan rentang usia 3-6 tahun yang berjumlah 7 anak prasekolah yang berada di Panti Asuhan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama Eriana Herlisanti, S,Pd., yang merupakan pendiri Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala ditemukan permasalahan bahwa di Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala masatua Bali belum diajarkan dan dilatihkan kepada anak-anak di panti. Sehingga, 0% anak-anak mengetahui tentang masatua Bali. Ternyata hal tersebut disebabkan oleh pelatih atau pengurus yayasan panti asuhan belum mengupayakan mengenai masatua Bali. Hal tersebut terjadi karena pengurus panti kesulitan untuk menentukan dan memilih cara serta media pembelajaran yang tepat dalam melatih anak-anak panti dalam masatua. Kesulitan tersebut dikarenakan anak panti memiliki keterbatasan media elektronik. Padahal keterbatasan anak-anak di panti bisa diatasi dengan menggunakan handphone dari pengurus panti untuk mencari cerita rakyat bali. Pemerintah Provinsi Bali melalui Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali mengupayakan agar masyarakat Bali dapat menguasai dan melestarikan aksara Bali. Hal tersebut menjadi pedoman agar anak- anak di panti asuhan dapat melestarikan budaya bali dengan cara mereka sendiri. Pelestarian aksara Bali tersebut telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 tepatnya pasal 7 ayat 1 tentang Bulan Bahasa Bali dapat diselenggarakan oleh desa adat, lembaga pendidikan, swasta dan/atau masyarakat. Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala juga menginginkan untuk ikut serta dalam meningkatkan dan melestarikan budaya Bali dengan masatua Bali dalam pelaksanaan Bulan Bahasa Bali yang akan di lakukan. Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali termuat dalam Pasal 8 yakni Bulan Bahasa Bali diselenggarakan dalam bentuk kegiatan festival, lomba, pameran, pertunjukan, seminar, dan kegiatan lain yang relevan dengan melibatkan masyarakat. Sehingga, berdasarkan diskusi yang kami lakukan dengan tim PKM-PM dan mitra, maka kami sepakat untuk membantu menyelesaikan permasalahan mitra dengan pelatihan dalam melatihkan masatua Bali dan dengan memberikan ide atau inovasi yang baru dengan pemberian media untuk anak-anak. Media yang akan digunakan yaitu media E-book Cupak Grantang dengan bantuan pengurus panti dalam memberikan media elektronik untuk mengakses E-book Cupak Grantang. Media digital E-book Masatua Cupak Grantang merupakan media yang gampang dalam digunakan di kehidupan sehari-hari, selain e-book kami juga akan memberikan buku masatua Bali agar mereka juga dapat membaca cerita yang lain. Masatua Cupak Grantang yang berbasis digitalisasi ini merupakan salah satu terobosan baru yang dapat membangun karakter sosial anak dan diupayakan untuk dapat dilestarikan karena budaya Bali ini sudah sangat jarang untuk didengarkan, dikarenakan masih sedikit warisan tradisi budaya bali yang dikenalkan kepada anak-anak panti, maka dengan masatua ini akan membuat anak-anak panti mengenal warisan tradisi budaya lokal yang ada di Bali. Digitalisasi yang digunakan yaitu E-book Masatua Cupak Grantang yang akan menjadi media digital yang sangat tepat untuk digunakan di Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala. Pengurus yang ada di panti asuhan sudah tidak asing lagi dengan handphone sehingga, media E-book Masatua Cupak Grantang ini akan menjadi media digitalisasi yang cocok, sehingga pengurus dengan mudah untuk menggunakan media digitalisasi e-book ini untuk melakukan pelatihan kepada anak-anak panti.