Dosen Pendamping:
Drs. I Wayan Sujana S.Pd., M.Pd.
Anggota Tim:
I Dewa Ayu Dewi Candrika Laksmi (Ketua Tim)
Komang Sintya Pratiwi (Anggota Tim)
Ni Kadek Dian Purnama Yanti (Anggota Tim)
I Made Aditya Priandana (Anggota Tim)
Ni Kadek Lia Samandani (Anggota Tim)
Sebuah mimpi bukanlah hal yang ditemui saat sedang beristirahat saja, namun hal ini dapat diwujudkan apabila berani melangkah lebih jauh dari batas kemampuan yang dimiliki, inovasi dan kreativitas yang dilengkapi dengan media serta pelatihan yang tepat dapat menyangkal segala kemungkinan sulit sekalipun. Untuk mewujudkan mimpi tersebut maka tim kami melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada bidang pengabdian masyarakat dengan judul “Unjuk Kreativitas Seni Kolaborasi Tunarungu dan Tunanetra dalam Tari Kreasi Diiringi Deduplak Berbantuan Audio Digital di Sanggar Seni Widya Prabha”.
Dalam melaksanakan program ini Tim SiGuna didampingi oleh dosen yang luar biasa yakni bapak Drs. I Wayan Sujana S.Pd., M.Pd. Adapun mitra program kami merupakan penyandang tunarungu dan tunanetra di Sanggar Seni Widya Prabha yang berlokasi di Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kami memilih penyandang tunarungu dan tunanetra sebagai mitra program kami karena adanya permasalahan yang dimiliki penyandang tunarungu dan tunanetra, seperti kurangnya eksplorasi seni pada penyandang tunarungu akibat keterbatasan pada pendengaran, serta kurangnya perkembangan motorik kasar penyandang tunanetra karena keterbatasan penglihatan yang menyebabkan berkurangnya aktivitas gerak yang dilakukan. Permasalahan ini disebabkan pula karena pihak sanggar belum menemukan media serta metode yang tepat.
Kami bersama dan pihak sanggar sepakat dalam menangani permasalahan tersebut dengan memberikan pelatihan gerak tari kreasi dengan iringan irama yang dihasilkan dari pola nada permainan Deduplak yang dibantu dengan teknologi audio digital. Kegiatan ini diawali dengan proses persiapan, pada tahap ini Tim Siguna melakukan proses pembuatan media yang sesuai dengan kebutuhan penyandang tunarungu dan tunanetra. Adapun media yang kami gunakan yaitu Deduplak dan tari kreasi. Deduplak merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi Bali, permainan ini menggunakan alat berupa alas kaki yang terbuat dari tempurung kelapa dan memiliki karakteristik bunyi yang khas sehingga menghasilkan bunyi yang unik dan memiliki nilai sosio-kultural bagi penyandang tunarungu. Selain itu kami juga menggunakan tari kreasi sebagai media bagi penyandang tunanetra agar mereka dapat menari dengan gerakan tari yang lebih sederhana. Tari kreasi ini diberi nama “Angga Pradesha”. Angga Pradesha diartikan sebagai gerakan tubuh yang indah dan ekspresif, meskipun penari tidak dapat melihat namun tetap mampu mengembangkan motorik kasarnya. Setelah melakukan tahap persiapan kami mulai melakukan tahap pelatihan dengan metode SiGuna yaitu Kolaborasi Tunarunggu dan Tunanetra. Kegiatan ini didukung Peraturan Gubernur yaitu Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020, tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Keterbatasan penyandang tunarungu dan tunanetra tidak menjadi halangan untuk turut serta dalam kegiatan kesenian, sehingga menjadi generasi yang mampu melestarikan kebudayaan Bali.
Hasil akhir dari program ini yaitu pementasan seni yang akan ditonton oleh pengamat seni, dosen, dan masyarakat umum serta dipublikasikan melalui youtube dan media sosial lainnya. Melalui kolaborasi ini diharapkan penyandang tunarungu dan tunanetra memiliki semangat dalam mengeksplorasi seni, bekerja sama dalam melestarikan budaya, serta dapat membuka pandangan masyarakat umum mengenai pentingnya pelestarian seni dan semangat untuk turut ikut melestarikan budaya.
“Dibalik keterbatasan pendengaran dan penglihatan, terpancar tarian penuh semangat, deduplak mengiringi langkah kaki, melangkah menuju mimpi yang tak terbatas.”