Singaraja – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha terus berupaya untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing dalam rangka menyongsong Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), sebagaimana yang tertuang dalam kebijakan Kampus Merdeka pada Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020. Mendukung itu, Fakultas Ilmu Pendidikan menggelar Focus Group Disussion (FGD) bersama Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan topik “Kesiapan Dosen dan Tenaga Kependidikan Menyambut Transformasi PTN-BLU Menuju PTN-BH” yang berpusat di Ruang Seminar FIP Undiksha, pada Selasa (15/11/2022) pagi.
Pada kesempatan tersebut, hadir Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Pihaknya bersama Ketua Senat FIP Undiksha, Prof. Dr. Anak Agung Gede Agung, M.Pd., Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Ketut Gading, M.Psi., Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd., menyambut hangat kedatangan Dekan FIP Unnes, Dr. Edy Purwanto, M.Si., beserta rombongan.
Kegiatan itu disambut baik Dekan FIP, I Ketut Gading. Ia menilai, sejauh ini Fakultas Ilmu Pendidikan telah memenuhi beberapa kriteria menuju PTN-BH. Meski demikian, pihaknya bersama jajaran terus berupaya untuk mengoptimalkan indikator-indikator yang menjadi tolak ukur pencapaian tersebut.
“Kita masih mempersiapkan diri menuju PTN-BH. Sebenarnya kita sudah memenuhi beberapa point-point yang ada pada syarat PTN-BH. Namun ada beberapa yang belum, misalnya 60% prodi terakreditasi Unggul, sumber pendanaan Non PNBP, Publikasi Internasional, HAKI dan Paten”, ujarnya.
Lebih lanjut, Orang Nomor Satu di FIP Undiksha itu menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian khusus bagi dosen dan tenaga kependidikan dalam rangka menapakkan kaki menuju predikat PTN-BH.
“Bagi tenaga dosen, itu mesti meningkatkan publikasi ilmiah, pengembangan HKI dan paten, guru besar, lektor kepala, dan pendidikan S3. Lalu untuk pegawai harus berupaya mengembangkan tata kelola yang akuntabel, transparan, efektif, sekaligus efisien”, pungkasnya. (hms Dewa Nida)