Singaraja – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan mengungsung judul Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Berbasis Neurofeedback Neurosky Terintegrasi Budaya Subak Bali Bagi Guru-Guru di Daerah Padat Penduduk. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menciptakan modul ajar kurikulum merdeka terintegrasi budaya subak di masing masing sekolah mitra serta melatih guru agar mampu merancang manajemen administrasi yang singkat, mudah, dan aman sehingga para guru mampu maksimal dalam melihat perkembangan peserta didik. Pengabdian ini dipimpin oleh I Wayan Kertih dengan I Wayan Wiarta dan Adrianus I Wayan Ilia Yuda Sukmana sebagai anggota.
Pengabdian yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus I Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng Bali ini diharapkan mampu meatih guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif, relevan dengan Kurikulum Merdeka, serta kontekstual dengan budaya dan kearifan lokal, sehingga pendidikan menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan lingkungan sosial-budaya setempat. Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Korwil Gerokgak, Kepala Sekolah di Lingkungan Gugus I Desa Tukadsumaga, Tim Peneliti, serta Kelompok Kerja Guru di Gugus I Desa Tukadsumaga.
Penggunaan teknologi Neurofeedback NeuroSky menunjukkan penerapan teknologi canggih dalam konteks pembelajaran, yang memungkinkan analisis respons otak siswa untuk adaptasi pembelajaran yang lebih efektif. Oleh karena itu, pengabdian ini dapat menajdi salah satu upaya nyata dalam mendukung pengembangan pendidikan yang berkelanjutan di wilayah Buleleng. Dengan memberdayakan guru-guru sebagai agen perubahan, diharapkan pengabdian ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada masyarakat, khususnya kemampuan literasi siswa di lingkungan pendidikan mereka. Dengan adanya inovasi yang dikenalkan oleh program ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa lebih terlibat, dan pengetahuan serta apresiasi terhadap budaya lokal dapat ditingkatkan secara signifikan. (Hms FIP)