Singaraja – Cluster 4 Elementary and Technology Education Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha, sukses di visitasi oleh Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study (AQAS) pada Rabu – Kamis, 01 – 02 Februari 2023 yang berpusat di Ruang Rapat Prodi FIP Undiksha. Pada kesempatan itu, hadir 5 Panel Expert diantaranya Prof Dr. Vicente Antonio Vallejo Pijano III, Peter Hoffmann, Prof. Dr. Janne Fengler, Dr. Faisal Madani, dan Belinda von Freymann, serta 2 AQAS Consultant yakni Doris Hermann dan Maria Rentmeister. Kedatangannya disambut hangat Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Ketut Gading, M.Psi., didampingi para Wakil Dekan, Pimpinan Jurusan, serta Koordinator Program Studi di lingkungan FIP Undiksha.
Kegiatan pertama, Rabu (01/02/2023) diawali dengan diskusi Panel Expert dan AQAS Consultant bersama Jajaran Dekanat, dilanjutkan dengan diskusi bersama tenaga pendidik di prodi PGSD, dan Teknologi Pendidikan, kemudian diakhiri dengan peninjauan sarana prasarana Fakultas Ilmu Pendidikan. Selanjutnya di hari kedua, Kamis (02/02/2023) diskusi bersama tenaga pendidik Pascasarjana program Magister, Doktor, serta Mahasiswa dan Alumni.
Usai kegiatan, Ketua Tim Cluster 4, Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd., berharap visitasi ini berjalan lancar sesuai dengan harapan bersama. Ia yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FIP Undiksha itu mengatakan, dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kendala, seperti halnya SDM yang kurang fasih dalam berbahasa Inggris, dan hal tersebut menjadi tantangan ke depan untuk dapat berkiprah di kancah Internasional. Kendati demikian, pihaknya menilai tim telah berusaha maksimal dalam menjawab pertanyaan dari panel expert sesuai dengan SER yang dikirim.
“Kendala memang ada, kemampuan berbahasa Inggris nampaknya perlu ditingkatkan, karena untuk menjadi institusi, prodi yang terakreditasi Internasional harus memiliki kompetensi itu. Kita telah berusaha keras, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan semoga bisa mencapai status Unconditional”, terangnya.
Lebih lanjut, pejabat asal Desa Panji, Buleleng itu menambahkan FIP Undiksha akan terus berbenah dalam program-program di fakultas, jurusan, dan prodi yang mana harus mengarah kepada kelas Internasional, serta kerjasama dengan berbagai universitas di luar negeri.
“Akreditasi kan sebagai sarana untuk terus meningkatkan kualitas, proses, serta hasil dari pembelajaran, dan kita harus kejar standar itu”, sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Ketut Gading, M.Psi. Pihaknya meluapkan rasa bahagia penuh syukur atas berjalannya visitasi dengan lancar. Ia menilai, akreditasi ini memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap stakeholder, tentunya ini sejalan dengan tagline “FIP METAKSU” Melayani tak Sebatas Ucapan.
“Kita telah mempersiapkan ini dengan baik, berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada panel expert. Hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Saya juga berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi, bahu-membahu, bekerja keras, dan bekerja cerdas untuk menyukseskan Akreditasi Internasional ini”, tutup Gading.
Di lain tempat Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., optimis Cluster 4 Elementary and Technology Education bisa meraih predikat Unconditional. Hal itu dapat dilihat dari keharmonisan yang dibangun seluruh Civitas Akademika Undiksha dalam menyambut kedatangan asesor sehingga visitasi dapat berjalan dengan baik.
“Saya yakin bisa mencapai hasil maksimal, karena saya lihat Undiksha menerima tim AQAS itu sangat luar biasa, ada kesejukan hati dan justru dari itu juga kita rasakan. Sehingga dalam pelaksanaannya kita tidak tegang dan bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik”, ungkap Jampel. (hms Dewa Nida)