“Ketika kita tidak memiliki waktu
untuk buah hati kita saat dia masih kecil,
maka tunggulah buah hati kita akan
menghabiskan waktu kita meski kita tua”
Putu Aditya Antara
Selain Undiksha Berbagi dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha sangat terbuka dengan undangan-undangan menjadi narasumber di media lainnya. Seperti yang dilakukan oleh Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd, dosen Prodi PG PAUD ini bersedia menjadi narasumber pada webinar yang diselenggarakan oleh STAHN Gde Pudja Mataram. Pada kesempatan itu Jumat, (26/6) Aditya yang disandingkan dengan Kaprodi PG PAUD STAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Ni Made Arini, S. Ag., M.Pd, membawakan materi sesuai bidang yang ditekuninya yaitu “Digital Education For Children: Kolaborasi Guru dan Orang Tua dalam Menstimulus Anak Usia Dini di Masa Pandemi dan Persiapan New Normal Life”.
Aditya menerangkan bahwa ada 3 hal yang ia sampaikan saat webinar tersebut pertama, tentang interaksi guru dan orang tua dalam memberikan stimulus terhadap anak. Stimulus diusahakan harus sesuai dengan kurikulum sehingga pembelajaran disekolah dapat sama dengan pembelajaran dirumah. Adapun 6 muatan kurikulum yanh harus diajarkan ke anak adalah agama-moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Stimulus juga akan dilakukan dengan media daring antara guru dan orang tua, “karena anak kan tidak mungkin pegang hp terus, menerima informasi dan membaca kan tidak bisa dia, jadi guru mengimkan informasi ke orang tua melewati handphonnya”, ujar Aditya.
Kedua, tentang persiapan new normal dengan proses skrining menurutnya, “yang dimaksud skrining adalah adanya tes bebas covid-19 yang harus dilakukan oleh guru, pegawai dan siswa, jadi masuk ke sekolah itu semua sudah negatif”. Ketiga, tentang dampak dari penggunaan alat-alat digital terutama gadget.. Dampak serius yang dihasilkan dari penggunaan gadget ini adalah Screen Dependency Disorder atau kecanduan gadget.
Dosen yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan IIII FIP ini menceritakan bahwa peserta webinar sangat antusias dalam mengikuti webinar ini. Bahkan dikabarkan ada 750 orang sudah melakukan pendaftaran sebelumnya, namun akibat adanya kesalahan teknis hanya 100 orang yang dapat mengikuti webinar tersebut. Ia berharap informasi yang disampaikannya dapat menjadi referensi bagi guru dan orang tua.