Pendidikan yang baik tidak akan lepas dari peran seorang guru. Pada pandemi Covid-19 ini guru dituntut untuk melakukan banyak perubahan terkait sistem pembelajaran dan memastikan setiap peserta didik dapat mengikuti pembelajaran. Tantangan ini memberikan inisiatif bagi SMA Negeri 1 Petang untuk melakukan workshop review kurikulum tahun pelajaran 2020/2021 di sekolah tersebut. Narasumber kegiatan ini adalah Dr. I Wayan Widiana, M.Pd yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, Undiksha.
Kegiatan workshop dilakukan pada Sabtu, 18 Juli 2020 melalui aplikasi Google Meet. Pesertanya adalah guru-guru di SMA Negeri 1 Petang. Pada workshop tersebut Widiana menyampaikan banyak hal tentang pembelajaran. Menurtunya di situasi yang serba berubah ini ada yang tidak boleh berubah dalam proses pembelajaran yaitu harus ada rencana pembelajaran, proses pembelajaran, asesmen, analisis dan umpan balik. Ia kemudian menekankan pentingnya asesmen yang dapat dilakukan dengan asesmen kinerja, projek, portofolio dan esai. Untuk mensikapi penilaian atau asesmen dalam era new normal ini perlu adanya kontrak kalau di kampus disebut dengan konrak perkuliahan, petunjuk perkuliahan yang jelas, petunjuk evaluasi/penilaian yang jelas serta adanya umpan balik.
Seorang guru kemudian bertanya tentang bagaimana menangani sikap anak didiknya dalam mengumpulkan tugas selalu pada akhir batas waktu pengumpulan. Widiana kemudian menanggapinya dengan menjelaskan 3 hal yang dapat membuat siswa seperti itu, pertama karena guru sering memberikan toleransi, kedua karena guru tidak kompak atau tidak memberikan pemberlakukan yang sama, dan ketiga anak tidak respon karena pembelajaran kurang menarik. Jadi guru harus memperhatikan hal ini dan mengutamkan sikap dari siswa itu sendiri.
Kemudian seorang guru bertanya lagi bagaimana cara mengatasi siswa yang terkendala gangguan akses internet dan tidak punya kuota internet untuk melakukan pembelajaran. Widiana mencoba membagikan pengalamannya saat memberi kuliah online. Ia telah memprediksi masalah tersebut maka pada rencana pembelajaran ia membuat kontark kuliah, pada kontrak kuliah tersebut ia menentukan berapa kali mahasiswa harus menggunakan kuota internet dalam jumlah besar. Misalnya berdasarkan kontrak kuliah yang sudah dibuat ia memperhitungkan mahasiswa banyak menggunakan kuota internet saat menonton video atau menggunakan aplikasi video. Maka ia hanyak menggunakan aplikasi zoom di awal pertemuan sebanyak 2 kali sisanya diberikan tugas atau projek sejenis. Sedangkan untuk kesulitan akses internet ia bersama mahasiswa membuat kesepakatan kapan bisa melakukan perkuliahan secara daring. dalam hal ini dosen yang menyesuaikan waktu perkuliahan dengan mahasiswa sehingga pelayanan kepada seluruh mahasiswa dapat diberikan dengan baik.
Di akhir kegiatan Widiana menyampaikan pesannya kepada para guru, “ini merupakan salah satu bentuk pelayanan sebagai abdi negara, sudah saatnya kita mengabdi kepada negara meskipun banyak pergeseran yang terjadi jangan sekali-seklai bapak ibu mengabaikannya agar tidak terputus generasi di masa mendatang. Saya salah satu dosen mengajak bapak ibu memperhatikan itu, jangan takut berubah karena jika takut berubah maka bapak ibu akan tertinggal dan hanya bisa mengeluh. Pikirkan solusi dan strateginya, jangan sampai pandemi ini dijadikan alasan untuk tidak produktif sebagai guru”. Pihak sekolah pun memberikan respon positif, menyatakan bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat dan mereka selaku pendidik di SMA N 1 Petang akan berusahan melaksanakan perubahan paradigma pembelajaran serta meminta tuntunan terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.