Singaraja – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FIP Undiksha menggelar Webinar Pendidikan sebagai wujud implementasi Program Pertukaran Mahasiswa di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Sabtu (18/12/2021) kemarin. Kegiatan yang digelar secara daring ini, mengangkat tema “Eksistensi Karya Tulis Ilmiah (KTI) Berbasis Kebudayaan di Era Society 5.0”, dengan menghadirkan 2 (dua) Narasumber yang berkompeten di bidangnya, yakni Sekretaris Jurusan Pendidikan Dasar, Dr. I Gede Astawan, S.Pd., M.Pd. dan Dosen PGSD FIP UNNES, Susilo Tri Widodo, S.Pd., M.H, M.CE.
Dalam pemaparan materinya, mengenai Kiat-Kiat Mengembangkan Kreativitas dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Jurnal dan Skripsi) di Era Society 5.0, I Gede Astawan menjelaskan bahwasannya pada era society 5.0 ini, manusia harus memiliki kemampuan yang bernama kreativitas, dimana kreativitas ini merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru baik yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya sebagai suatu hal yang baru.
“Keberhasilan penulis dalam menulis karya ilmiah ditentukan oleh kemampuan penulis dalam membaca dan melakukan latihan menulis sehingga akan memunculkan banyak ide baru serta kreativitas yang inovatif”, imbuhnya.
Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan bahwasannya, iteration, kreativity daninovation merupakan sederet kiat-kiat dalam mengembangkan kreativitas dalam penulisan karya ilmiah.
Hal senada juga diungkapkan Susilo Tri Widodo, saat memaparkan materi tentang Problematika dan Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Jurnal dan Skripsi) di Era Society 5.0, dimana dalam hal ini segala sesuatunya berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (techonology based). Hal tersebut dapat dilihat pada Regulasi Pendidikan, Kualitas Sumber Daya Manusia serta Budaya Pendidikan, yang tertuang pada era Society 5.0.
Pihaknya juga menegaskan bahwasannya critical thinking, collaboration, communication, creativity, compassion, dan computational thinking, menjadi sebuah strategi dalam menghadapi segala tantangan pada era ini.
“Dalam menyusun karya ilmiah ini, terdapat beberapa permasalahan yang sering dijumpai, yakni kesulitan menemukan topik yang relevan, tidak kunjung menemukan masalah, lemah dalam melakukan analisis, kurang dalam kemampuan menulis, sulit menemukan sumber referensi dan kurang bersemangat”, jelasnya. “Lebih lanjut, seorang penyusun harus memiliki gambaran dalam penulisan karya ilmiahnya. Sistematika penulisan karya ilmiah pun perlu diperhatikan secara terinci, guna memperoleh hasil yang sesuai. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah khususnya skripsi dan jurnal, yakni metode kualitatif, kuantitatif dan pengembangan”, pungkasnya. Hms / Dewa Nida.